CARA MUDAH RUQYAH MANDIRI
RUQYAH PENYAKIT PSIKIS BIPOLAR
JIN TURUNAN
Ruqyah syar'i di bandung.
Polemik Jin Tanjakan (*eh.. Jin Turunan)
Hehe...
Mari kita senyum dulu sebelum membahas lebih detail persoalan ini... :D
Dunia ruqyah lg rame sama pembahasan jin turunan...
Kmrn ada "u-Lamak" yg berfatwa bahwa jin turunan itu ngga ada karena dosa seseorang tidak bisa ditanggung orang lain...
Alangkah tidak adilnya Allah saat orang tua yg memelihara jimat tp yg kena malah anak cucunya...
Bgitulah skilas fatwa-fatwa al-'Allaamah Ar-Raaqi al-Maghruri...
Dalam beberapa statementnya ada yg saya stujui dan BANYAK yg saya tolak...
Diantara yg saya setujui adalah :
Jin para leluhur tidak bisa menurun secara OTOMATIS ke setiap anak pada generasi selanjutnya...
Mereka memilih anak2 yg mempunyai "bakat" dalam melanjutkan perjanjian leluhurnya di kemudian hari... jika sudah ada anak yg terpilih, maka ia akan membisikkan ke dalam hati majikan lamanya utk segera mengkader cucunya itu, baik dgn cara bersalaman, ditiup ubun2nya, dielus-elus sambil dijampi, ataupun diminumi sesuatu....
Adapun bakat yg dimaksud di sini adalah bawaan sifat, karakter, segi ibadah yg kurang, keimanan yg loyo, dan fisik yg mendukung..
Dari segi sifat biasanya mereka mencari mana anak cucu yg sifatnya paling sama dan dominan dgn majikan lamanya...
Biasanya sifat yg dicari adalah sifat keras, mau menang sendiri, telonyoran (berani tapi nekat), hobi ribut, dan ngeyelan...
Sifat smacam ini dipilih oleh jin yg dulunya digunakan utk kesaktian, beladiri, kekekebalan, kewibawaan, dan yg smacamnya...
Adapun sifat dan karakter yg cenderung lemah dan mellow, maka lebih dominan dipilih oleh jin pertapa yg digunakan untuk meramal, menerawang, kepekaan daya batin yg dahsyat melalui wangsit/firasat syaithaniyah, dan yg smisalnya...
Setan ngga akan pernah takut dgn ibadah fisik yg dilakukan walau sebanyak apapun si calon penerus mengerjakannya.....
Bahkan di beberapa kasus, justru anak yg ibadahnya paling rajin yg malah terpilih menjadi majikan baru...
Selain karena jin tidak suka dengan ibadahnya, ternyata para "majikan baru" ini berwatak keras, ngeyelan, sombong, sok jago, ngomongnya nyelekit, pendendam, hobi mengumpat, baper yg sangat keterlaluan, pemalu yg berlebihan, antisosial, pemendam rasa, dan berbagai karakter yg menjadikan ibadahnya tidak menerangi hati dan tidak membawa perubahan apa2 dalam hidupnya...
Dan yg paling utama adalah minimnya pengetahuan ttg TAUHID walau ibadahnya rajin...
Selengkapnya silahkan baca kitab Ighatsatul Lahfan karya Ibnul Qayyim al-Jauziyah, karena saya ngga mau bahas lebih detail soal itu...
Yg perlu saya luruskan adalah statement beliau yg mengatakan bahwa jin tanjakan itu ngga ada.... adanya jin turunan...!!!
*hehe :D
Setelah ada poin yg disepekati bersama, maka kini kita akan membahas poin-poin rancu yg banyak menjadi perselisihan dan perdebatan sengit antar peruqyah...
1.Jin turunan tidak ada, karena setiap manusia menanggung dosanya masing-masing, dan dosa tidak diturunkan ke anak...
2.Tidak ada dalil masalah jin turunan, perkara ghoib itu butuh dalil
3.Jin menganggu karena sifat dasarnya adalah pengganggu, mereka tidak melihat siapa leluhurnya jika akan mengganggu manusia
Ok... kita bakal preteli satu persatu insya Allah...
1.Betul bahwa di dalam al-Quran Allah Ta'ala berfirman :
ولا تزر وازرة وزر أخري
"Dan seorang yg berdosa tidak akan memikul dosa orang lain.." ( ayat ini terletak pada banyak surat di al-quran, diantaranya adalah surat al-An'aam ayat 164 juz 8)
Namun pembahasan dosa dgn gangguan jin leluhur itu ibaratnya sepeti dua kendaraan yg berbeda arah...
Yg pertama arah pembahasannya adalah ranah DOSA, yg kedua ranah pembahasannya adalah EFEK perjanjian dengan jin...
Memang betul dosa pemelihara khodam itu ditanggung dirinya sendiri, dosa penghamba pusaka ditanggung dirinya sendiri, dan dosa pengagung jimat juga ditanggung dirinya sendiri...
Tp kita msti lihat dari sisi lain, yakni tentang "SIAPA YG ENGKAU AJAK BERSERIKAT DALAM PERBUATAN DOSA BESAR INI?!"
Contoh;
KORUPSI itu kesalahan PRIBADI...
Namun EFEK-nya MENYELURUH...
walaupun rakyat TIDAK ikut DIPENJARA, tapi rakyat terkena IMBAS dari ulah pemimpinnya yg korupsi...
Begitu juga para penghamba pusaka sakti, pemelihara khodam, dan para pengagung jimat...
Itu kesalahan PRIBADI...
Namun DAMPAK-nya menyeluruh..
Para pelaku kelak akan dihukum karena perbuatan syirik mereka,
Anak cucunya TIDAK DIHUKUM tp mereka akan terkena IMBAS dari jin yg selalu menuntut majikan BARU...
Semua dari kita pasti tau bahwa jin itu bukan benda jamadat alias benda mati...
Dia hidup, dia bergerak, dia punya akal, punya nafsu, bisa menyerang, suka usil, ada yg islam ada yg kafir, berbangsa-bangsa persis seperti MANUSIA... (silahkan liat surat al-Jin) maka dari itu makhluq ini tidak bisa diremehkan...
Guru kami syaikh Wahid 'Abdussalam Bali hafidzahullah menjelaskan perkara yg serupa dengan kasus JIN TURUNAN, yg mana jin khodam bisa mengganggu keturunan penyihir...
Di dalam kitabnya, Ash-Shaarimul Battaar Fi At-Tashaddiy Lis-Sahartil Asyraar cetakan ke 22 maktabah Daaru Anas bin Malik hal.65, beliau berkata :
فيقوم الساحر بتسخير هذا الجني لأعمال الشر التي يريدها، فإن عصاه الجني تقرب الساحر إلي زعيم القبيلة بأنواع من العزائم التي تحمل في طياتها تعظيم هذا الزعيم و الاتغاثة من دون الله تعالي، فيقوم هذا الزعيم بمعاقبة الجني و أمره بطاعة الساحر، أو تسخير غيره لخدمة هذا الساحر المشرك..
ولذلك نجد بين الساحر و الجني المسخر لخدمته علاقة كره و بغض..
ومن هنا نجد هذا الجني كثيرا ما يؤذي الساحر في أهله و أولاده، أو ماله، أو غير ذلك
"Penyihir menaklukan jin agar mereka mau melakukan perbuatan jahat yg ia kehendaki...
Apabila jinnya membangkang, maka penyihir akan mendekatkan diri pada raja jin dengan berbagai mantra yg di dalamnya terdapat pengagungan kepada Raja jin dan permohonan pertolongan pada selain Allah Ta'ala..
Kemudian Raja jin akan menghukum jin pembangkang dan menyuruhnya utk taat kpada si penyihir atau pada orang yg ditugasi utk dilayani oleh penyihir musyrik ini...
Maka kami melihat bahwa ada hubungan kebencian antara penyihir dengan jin peliharaannya dalam melayaninya..
Dan dari sinilah kami menemukan bahwa kebanyakan jin MENGGANGGU si penyihir, baik pada KELUARGA dan ANAK-ANAKnya, hartanya, dsb..."
Inilah bukti nyata KERUGIAN BESAR karena bersekongkol dengan JIN.. semua KELUARGA bisa kena ganggu walau satu orang yg mengadakan perjanjian..
Allah Ta'ala berfirman dalam surat al-Jinn :
و أنه كان رجال من الإنس يعوذون برجال من الجن فزادوهم رهقا
"Dahulu ada sebagian lelaki dari manusia meminta perlindungan kpada lelaki dari bangsa jin, maka bertambahlah kesesatannya.."
Kata As-Sudy dalam tafsir ibnu Katsir cetakan daru thayyibah jilid 8 hal.239 :
فإذا عاذ بهم من دون الله، رهقتهم الجن الأذي عند ذلك
"Apabila seseorang memohon perlindungan selain Allah pada mereka (bangsa jin), maka jin akan MENGGANGGU manusia saat itu juga.."
Dari 'ikrimah pada kitab yg sama, jilid dan halaman yg sama dia berkata :
فيقول سيد القوم : نعوذ لسيد هذا الوادي.
فقال الجن : نراهم يفرقون منا كما نفرق منهم. فدنوا من الإنس فأصابوهم بالجنون و الخبل
"SEORANG pemimpin kabilah berkata : "KAMI MEMOHON PERLINDUNGAN PADA JIN PEMBESAR LEMBAH INI.."
Saat itu para jin yg mendengar berrucap: "Kami melihat mereka ternyata juga takut pada kita sebagaimana kita dulu takut pada mereka..!!!"
Lalu para jin itu mendekati manusia dan menjadikan "MEREKA" GILA dan BEBAL.."
Laa haula wa laa quwwata illaa billaah...
Ini lebih mengerikan lg.. SATU orang yg meminta perlindungan pada JIN, akhirnya SEMUA orang ikutan diganggu jin...
Padahal mereka yg ikut diganggu bukan keturunannya...
Jika yg bukan keturunan aja diganggu, maka apalagi yg KETURUNAN ???
Dan ini secara tidak langsung sudah bisa mewakili pernyataan beliau nomer DUA ttg dalil jin leluhur yg mengganggu...
Walaupun tidak terperinci telah banyak dalil di dalam al-Quran bahwa jin itu dapat ngikut pada anak cucu keturunan kita...
Dalam pembahasan poin kedua ini sebenarnya kita butuh bahas detail soal pembagian ghaib... krn waktu yg mepet menjelang buka puasa, maka insya Allah akan saya sambung lg poin-poin berikutnya pada kesempatan mendatang...
Baarakallaahu fiikum... selamat berbuka puasa smoga amal ibadah kita dterima oleh Allah Ta'ala... aamiin
Muhibbukum fillah
Abu Fuwaizir el-Musyaffa (MFH)
Ruqyah syar'i di bandung tlp/ WA 081320121351